Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

10 Kuliner Khas Majenang, Wader Goreng hingga Pepes Telur Ikan

Unikma.ac.id – Majenang merupakan sebuah kecamatan di bagian barat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang dikenal […]

Ilustrasi – Kuliner wader goreng khas Majenang, Cilacap. (Foto: Gemini/Unikma.ac.id)


Unikma.ac.id – Majenang merupakan sebuah kecamatan di bagian barat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang dikenal memiliki lanskap alam perbukitan dan sungai yang subur. Wilayah ini menjadi pintu gerbang antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, sehingga kultur masyarakatnya memadukan pengaruh Sunda dan Jawa.

Kehidupan masyarakat Majenang yang masih lekat dengan tradisi pedesaan turut memengaruhi ragam kulinernya. Sebagian besar makanan khas di daerah ini lahir dari bahan-bahan alami hasil bumi dan sungai, seperti pisang, singkong, dan ikan air tawar.

Cita rasanya pun didominasi oleh rasa manis, gurih, dan pedas ringan yang menggambarkan karakter kuliner masyarakat perbatasan Jawa.

Kuliner Majenang menampilkan kekayaan rasa yang sederhana namun autentik. Sale pisang menjadi ikon utama oleh-oleh khasnya, sementara aneka olahan ikan sungai, pepes telur ikan, dan wader goreng menunjukkan kedekatan masyarakat dengan alam sekitarnya.

Di sisi lain, jajanan pasar seperti serabi, apem, dan getuk goreng menegaskan kuatnya tradisi kuliner rumahan yang diwariskan turun-temurun. Keberadaan pasar tradisional seperti Pasar Caplek juga menjaga kelestarian makanan khas tersebut.

Dengan kekayaan kuliner yang masih bertahan di tengah arus modernisasi, Majenang tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena cita rasa khas yang melekat pada setiap hidangan lokalnya.

Berikut ulasan kuliner khas Majenang, berdasar indeks yang diperoleh berdasar kata kunci ‘Kuliner Khas Majenang’ di Google, melansir berbagai sumber:

10 Kuliner Khas Majenang

1. Sale Pisang

Sale pisang merupakan oleh-oleh paling terkenal dari Majenang. Makanan ini terbuat dari pisang kepok matang yang diiris tipis, kemudian dijemur atau diasap hingga kering sebelum digoreng. Proses pengeringan yang dilakukan secara tradisional memberikan aroma khas asap kayu dan rasa manis alami yang berpadu dengan kerenyahan teksturnya.

Di Majenang, sale pisang sering dijadikan camilan harian maupun oleh-oleh khas, karena daya tahannya lama dan rasanya digemari lintas usia. Banyak warga setempat memproduksinya secara rumahan, menjadikannya salah satu sumber ekonomi masyarakat lokal.

2. Olahan Ikan Sungai

Letak Majenang yang dikelilingi sungai dan perbukitan membuat ikan air tawar menjadi bahan utama kuliner daerah ini. Olahan ikan sungai seperti ikan paray, nilem, beunteur, dan udang sungai sering disajikan dalam bentuk goreng kering atau pepes.

Beberapa warung legendaris di Majenang, seperti Warung Bandrek, terkenal menyajikan ikan sungai segar dengan sambal pedas dan nasi timbel hangat. Rasa gurih alami ikan sungai berpadu dengan bumbu rempah sederhana menghadirkan cita rasa tradisional yang autentik dan menggugah selera.

3. Nasi TimbelMajenang

Nasi timbel adalah sajian nasi putih hangat yang dibungkus daun pisang dan disajikan bersama lauk seperti ayam goreng, ikan asin, sambal terasi, serta lalapan. Di Majenang, nasi timbel menjadi menu favorit terutama di rumah makan yang masih mempertahankan nuansa pedesaan.

Keunikan nasi timbel khas Majenang terletak pada aroma daun pisang yang meresap ke dalam nasi, serta sambalnya yang pedas menyengat, mencerminkan karakter masyarakat Jawa bagian barat daya yang menyukai rasa kuat dan segar.

4. Getuk Goreng Majenang

Walau getuk goreng lebih dikenal dari Sokaraja, di Majenang juga berkembang versi lokalnya. Terbuat dari singkong kukus yang ditumbuk dan dicampur gula merah, lalu digoreng hingga berwarna kecokelatan, getuk goreng Majenang memiliki tekstur lembut di dalam dan renyah di luar.

Rasanya manis gurih, cocok disantap hangat-hangat dengan teh atau kopi. Banyak penjual menjajakan getuk goreng di pasar tradisional Caplek maupun di sekitar terminal Majenang.

5. Jajanan Pasar Caplek

Pasar Caplek di Majenang dikenal sebagai pusat kuliner tradisional yang ramai sejak pagi. Di sini bisa ditemukan berbagai jajanan khas seperti klepon, apem gula aren, serabi, dan lupis ketan. Setiap jajanan dibuat dengan bahan sederhana seperti tepung beras, kelapa parut, dan gula kelapa, namun tetap memiliki cita rasa yang khas.

Tradisi membuat dan menjual jajanan pasar ini sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas kuliner masyarakat Majenang.

6. Pepes Telur Ikan

Pepes telur ikan menjadi salah satu hidangan unik yang banyak ditemui di warung makan tradisional Majenang. Telur ikan segar dibumbui dengan cabai, serai, daun kemangi, serta kunyit, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus.

Aroma daun pisang berpadu dengan rasa gurih dan sedikit pedas membuat hidangan ini disukai para pecinta kuliner khas pedesaan. Biasanya pepes telur ikan disajikan bersama nasi hangat dan sambal mentah.

7. Wader Goreng

Wader adalah ikan kecil penghuni sungai yang banyak ditemukan di perairan sekitar Majenang. Wader digoreng hingga kering dan disajikan dengan sambal terasi atau sambal bawang. Rasa gurih dan teksturnya yang renyah menjadikan wader goreng cocok sebagai lauk maupun camilan.

Sajian sederhana ini menggambarkan kearifan lokal masyarakat yang memanfaatkan hasil alam sekitar tanpa banyak bumbu, namun tetap menghadirkan kenikmatan khas kuliner Jawa Tengah bagian selatan.

8. Serabi Majenang

Serabi di Majenang dibuat dari campuran tepung beras dan santan yang dimasak di atas tungku tanah liat. Hasilnya adalah serabi lembut beraroma harum, dengan pinggiran garing dan bagian tengah yang lembek serta gurih.

data-start=”3924″ data-end=”4312″>Ada dua varian yang umum ditemukan: serabi polos dan serabi gula merah. Di pagi hari, serabi sering dijual di pasar tradisional sebagai sarapan ringan masyarakat setempat.

9. Pecel Majenang

Pecel menjadi salah satu makanan sehari-hari di Majenang. Ciri khas pecel di daerah ini adalah sambal kacangnya yang agak cair namun gurih, berpadu dengan berbagai sayuran rebus seperti bayam, kangkung, kecambah, dan daun pepaya muda.

Biasanya pecel disajikan bersama rempeyek kacang atau tempe mendoan, menciptakan perpaduan tekstur yang lengkap. Pecel Majenang mencerminkan kesederhanaan namun kaya rasa, khas masakan Jawa pedalaman.

10. Keripik Pisang dan Singkong

Selain sale, olahan pisang dan singkong juga banyak dijadikan keripik oleh warga Majenang. Keripik pisang dibuat dari pisang mentah yang diiris tipis dan digoreng hingga kering, sedangkan keripik singkong biasanya diberi bumbu balado atau asin gurih.

Produk ini menjadi oleh-oleh praktis yang banyak dijual di sepanjang jalur lintas Majenang–Banjar, terutama di toko oleh-oleh kecil milik warga.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.unikma.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah

Sumber: Google.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *